KenapaBiaya Pendidikan di Indonesia Termasuk Mahal? Sebenarnya ada banyak faktor yang membuat biaya pendidikan di Indonesia terbilang mahal, salah satunya subsidi yang diberikan pemerintah terkadang tidak tepat sasaran, atau malah disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak berhubungan dengan dunia pendidikan. Pemerintah sendiri sudah memberikan stimulus pendidikan berupa Kartu Indonesia Pintar, sehingga diharapkan program wajib belajar 12 tahun bisa tercapai. Tapi dalam prakteknya, apakah Perekonomiandi Indonesia semakin tidak menentu, krisis yang terus membelenggu negara kita tak kunjung ada ujungnya, kehidupan masyarakat semakin menderita.Segala kebutuhan sudah tak terjangkau lagi oleh masyarakat miskin. Salah- satu penyebab mahalnya biaya pendidikan saat ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Apapenyebab mahalnya biaya pendidikan? Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah atau Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS Orangtua, sekolah, dan ditarik kesimpulan bahwa mahalnya pemerintah harus bekerja sama biaya pendidikan di Indonesia dalam berbagai aspek yang disebabkan oleh mahalnya biaya berhubungan dengan sekolah. peningkatan fasilitas sekolah tertentu Sebagai contoh adalah masalah yang dijanjikan kepada para siswa. seragam. Adanyaketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. 10. Mahalnya Biaya Pendidikan Pendidikan bermutu itu mahal. 6 Mahalnya biaya pendidikan . Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, sampai Rp 1.000.000. RqCqdw. 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis/bisnis-investasi-terbaik-dan-terpercaya-5vem7wr6s" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text Jakarta - Bicara pendidikan tidak luput dari bicara biayanya juga. Bayar sekolah menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi, bahkan tidak salah kalau kita sebut jadi kebutuhan masyarakat yang masih menilai bahwa pendidikan di Indonesia masih tergolong cukup mahal. Mulai dari sekolah dasar hingga bangku kuliah banyak keluhan mahalnya pendidikan di seberapa mahal kah pendidikan di Indonesia bila dibandingkan dengan negara lain? detikFinance nengutip survey HSBC mengenai biaya pendidikan yang dikeluarkan pada 2018 yang lalu. Pada survey tersebut memang Indonesia masuk ke dalam 15 besar negara dengan biaya termahal. Survey tersebut menghimpun dana pendidikan rata-rata mulai dari sekolah paling dasar hingga tamat pendidikan tinggi dan dapat gelar sarjana di berbagai daftar tersebut Indonesia duduk di posisi ke 13 dengan rata-rata biaya pendidikan yang dihabiskan sejak sekolah dasar hingga sarjana sebesar US$ atau sebanding dengan Rp pada kurs Rp biaya pendidikan Indonesia justru lebih murah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di Asia menjadi negara tetangga yang menduduki peringkat tertinggi, rataan biaya pendidikan disana berkisar sekitar US$ setara dengan Rp Negara ini menduduki posisi ke 3 dalam daftar ada Malaysia, negara yang cuma berbatasan daratan dengan Indonesia ini menduduki posisi ke 8. Negara ini, memiliki rataan biaya pendidikan sebesar US$ atau berkisar Rp lebih murah dari negara tetangga, biaya pendidikan Indonesia cukup mahal bila dibanding Prancis. Negara semaju Prancis menduduki peringkat terakhir dengan biaya pendidikan berkisar diantara US$ atau berkisar Rp ini daftar 15 negara dengan biaya pendidikan yang besar,1. Hong Kong US$ Uni Emirat Arab US$ Singapura US$ Amerika Serikat US$ Taiwan US$ Cina US$ Australia US$ Malaysia US$ Inggris US$ Meksiko US$ Kanada US$ India US$ Indonesia US$ Mesir US$ Prancis US$ Video Anies Hardiknas Momen Review Komitmen Majukan Pendidikan[GambasVideo 20detik] Simak Video "Alasan Jokowi dan Luhut Pakai Jasa Bule untuk Awasi Proyek IKN" [GambasVideo 20detik] dna/dna 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis-Temukan-Cara-Dapat-Uang-Dari-Internet-Melalui-11-Profesi-Ini!-714319" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text PENDAHULUAN Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia untuk mengembangkan diri melalui proses dengan waktu yang panjang sehingga menjadi manusia yang berkualitas, berpotensi, dan mampu bersaing di era globalisasi. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita yaitu masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Oleh karena itu, dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga dapat menambah wawasan dan menguasai pengetahuan untuk bekal hidup. Menurut data, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena lemahnya kesadaran terhadap keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Hal ini juga disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di pertengahan dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain. Dalam mutu pendidikan Indonesia tertinggal jauh baik pendidikan formal maupun informal. Hal itu diperoleh setelah dibandingkan dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia terhadap pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara lain yang sudah maju. Melalui pengamatan, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah 1. Rendahnya sarana fisik, 2. Rendahnya kualitas guru, 3. Rendahnya kesejahteraan guru, 4. Rendahnya prestasi siswa, 5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, 7. Mahalnya biaya pendidikan. Manfaat dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia bagi Pemerintah yaitu bisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sedangkan bagi guru bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang. Dan bagi Mahasiswa bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya. PEMBAHASAN Biaya pendidikan yang bermutu itu mahal. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak TK hingga Perguruan Tinggi PT membuat masyarakat yang tidak mampu miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Untuk masuk pendaftaran sekolah Taman Kanak-Kanak TK dan SD/MI saja saat ini dibutuhkan biaya ratusan hingga jutaan rupiah. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Bahkan pendaftaran di perguruan tinggi bisa mencapai Rp 1 juta sampai puluhan juta. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS Manajemen Berbasis Sekolah. MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang sekolah lebih teratur. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena biasanya yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi perantara kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi perantara dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya. Perubahan status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu Pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara BHMN. Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit. Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen Kompas, 10/5/2005. Dari APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah RPP tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 1 UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas. Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan. Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice ENJ, Yanti Mukhtar Republika, 10/5/2005 menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan RUU BHP, Pemerintah berencana untuk memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan BHP yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi. Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara BHMN itu momok. Masuk PTN sudah dianggap tidak penting jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Prancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan’. Pendidikan berkualitas yang biayanya cukup mahal ini, sering kali kita jumpai di sekolah swasta. Karena fasilitas, gedung, sarana prasarana nya sangat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Solusi dari Permasalahan-permasalahan Pendidikan di Indonesia cara mengatasi masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu yang pertama, yakni solusi sistemik dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti yang telah diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme mazhab neoliberalisme, yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara. Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya. PENUTUP Kesimpulan Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila dibandingkan dengan kualitas pendidikan di negara lain. Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia, posisi Indonesia berada di bawah Vietnam Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standarisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah mahalnya biaya pendidikan. Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru profesional serta prestasi siswa. Saran Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan dalam sistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Susanto. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta Kencana Prenada Media Group, Hartati, Sofia. 2007. How to Be a good Teacher and to be a Good Mother. Jakarta Enno Media. Novaria dan Triton 2008. Cara Pintar Mendampingi Anak. Yogyakarta Tugu Publisher. BY Thirdtya Rais Thirdtyaraisuinsby Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Biaya pendidikan di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu, dan ini menjadi masalah besar bagi banyak orang. Biaya pendidikan yang mahal dapat menghambat akses ke pendidikan yang berkualitas, terutama bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Berikut adalah beberapa fakta dan masalah yang berkaitan dengan mahalnya biaya pendidikan di IndonesiaBiaya pendidikan yang tinggi dapat menjadi beban keuangan bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Meskipun pemerintah telah memberikan subsidi untuk sekolah-sekolah di Indonesia, namun biaya sekolah swasta dan universitas swasta masih sangat tinggi. Beberapa orang bahkan harus mengambil pinjaman atau menjual aset mereka untuk membayar biaya semua orang di Indonesia memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas. Sebagian besar sekolah negeri di Indonesia masih kekurangan fasilitas yang memadai dan guru yang berkualitas. Ini menyebabkan banyak orang mencari pendidikan di sekolah swasta yang harganya lebih tinggi, sehingga semakin menambah beban biaya pendidikan. Biaya pendidikan yang mahal juga dapat menyebabkan kesenjangan pendidikan yang lebih besar antara orang kaya dan orang miskin. Orang kaya mampu membayar biaya pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan orang miskin cenderung memilih sekolah atau universitas yang biayanya lebih rendah meskipun kualitas pendidikan yang diberikan tidak sebaik sekolah atau universitas yang lebih mahal. Masalah biaya pendidikan juga berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Kurangnya pendanaan untuk sekolah-sekolah negeri berarti kurangnya dana untuk memperbaiki fasilitas dan memberikan pelatihan kepada guru. Akibatnya, kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah negeri menjadi lebih Indonesia telah mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan subsidi pendidikan bagi keluarga miskin dan memberikan dana kepada sekolah-sekolah negeri. Namun, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi mahalnya biaya pendidikan di Indonesia agar pendidikan yang berkualitas dapat diakses oleh semua orang, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka. Lihat Pendidikan Selengkapnya

penyebab mahalnya biaya pendidikan di indonesia